Laman

Label

Rabu, 05 Oktober 2011

When I Meet Skandar...part 15

"Yah,Raniii...Jangan ngambek,"bujuk Skandar sambil nyetir.
"Siapa suruh memfoto aku lagi makan?"jawabku jutek.
"Eh..."Skandar jadi salting."Maaf,aku gak sengaja,"
"Iya,aku maafin,tapi jangan diulangi lagi ya :)"balasku sambil tersenyum.
"Naah,gitu dong.Aku tak senang melihat kau cemberut,"ucap Skandar.

DEG!benarkah?

"Ahaha,aneh kau,"balasku.
"Hahaha,"

Aku melihat jam di pergelangan tanganku.hah?udah jam 6.15 PM.
"Skand,berhenti dulu deh di masjid itu.Aku mau solat dulu,"
"Oke,aku tunggu kau di mobil,"jawab Skandar sambil menghentikan mobilnya.

Aku segera turun dan pergi ke mesjid untuk solat.



Setelah selesai solat,kulihat Skandar masih menunggu dengan santai.
"Hey,makasih ya sudah nungguin aku.Bete ga?"celutukku.
"Enggak sih.Hahaha,"balas Skandar sambil tertawa manis.

Oh,my god -,- !

"Okedeh,ayo kita pulang,"ujarku sambil melihat jam.

Aku dan Skandar berada di mobil untuk perjalanan pulang.Skandar yang menyetir,malah belok kiri ke arah taman.Bukan ke rumahku.

"eh,Skand.Bukannya rumahku belok kanan?"tanyaku bingung.

Skandar tetap diam.Penuh misterius.Skandar menghentikan mobilnya.Dia menatapku.

"Aku sebenarnya ke sini cuma untuk menikmati malam ini bersama kamu.Haha.Sudahlah,ayo kita turun,"ajak Skandar.

Jantungku berdebar semakin kencang.skandar mau ngapain sih?Tanpa basa-basi,aku langsung keluar mobil juga dan mengikuti Skandar untuk duduk di bangku taman.

"Sebelumnya,aku ingin minta maaf kepadamu,"ucap skandar memulai pembicaraan.
"Minta maaf apa?Memang kamu salah apa?"jawabku bingung.
"Gara-gara aku,kau dalam masalah.Kau akan bertanding dengan Jessie hanya permasalahanku,"sesal Skandar.

"Skandar..."balasku sambil tersenyum dan menatap Skandar."Tidak apa-apa kok.Ini juga bukan salahmu.Jessie memang begitu sifatnya.Mau diapakan lagi?"
"Yeah,benar juga.Gak seharusnya juga,aku kasar sama Jessie,"
"Kalau dilihat-lihat,Jessie itu anak baik.Tapi,sifat dia gengsian,"

Skandar mengangguk.Angin malam itu membuatku mengantuk.Lalu aku menyenderkan kepalaku dipundak Skandar.Skandar hanya tersenyum.Lalu,tangannya menggenggam tanganku.Dan itu membuatku merasa hangat.



Aah...sudah lima belas menit kami begini.Menikmati udara dingin yang menyejukkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar